cari

13 September 2008

Prinsip diversifikasi tanaman pada pertanian organik

prinsip diversifikasi

Prinsip deversifikasi tanaman pada pertanian organik di samping meningkatkan efesiensi penggunaan air, sasaran utamanya adalah daur ulang hara, pengendalian hama penyakit dan gulma secara kultur teknis dan peningkatan hasil setara lahan. Sasaran ini untuk mengimbangi keuntungan ekonomi yang diperoleh dari sistem pertanian monokultur dengan input luar yang tinggi. Oleh sebab itu perencanaan yang matang sangat menentukan terjadinya interaksi yang saling menguntungkan antara satu jenis tanaman dengan tanaman lain. Perencanaan tanaman dapat ditujukan untuk pengendalian hama penyakit dan gulma maupun pemenuhan siklus hara dan air.

Menurut Kline et. al (1980), beberapa pertimbangan dalam menentukan jenis tanaman untuk di integrasikan dengan tanaman lain adalah sebagai berikut :
1.Karakter morfologi,
2.Siklus hidup,
3.Adanya alelopati,
4.Toleransi naungan dan cahaya dari masing-masing jenis tanaman (karakater fisiologi),
5.Kebutuhan hara masing-masing jenis tanaman,
6.Efisiensi ruang perakaran tanaman, dan
7.Proses-proses suksesi dan pemencaran tanaman.

Pertimbangan-pertimbangan tersebut bertujuan untuk memenuhi kompatibilitas ekosistem yang saling menguntungkan antara satu jenis dalam jenis tanaman lainnya. Disamping itu proses penghindaran dari proses penekanan organisme lain seperti hama, penyakit dan gulma dapat teratasi.